Wednesday, April 15, 2009

Reviewing the Six Strategy of juvestore.com

Juvestore.com adalah situs resmi dari klub sepakbola asal Italia, Juventus. www.juvestore.com memberikan informasi perlengkapan resmi yang digunakan official dan pemain Juventus maupuin produk sponsor (Nike). www.juvestore.com hanya menjual produknya secara online.

I. E-Channel Strategy

1.Kepentingan internet sebagai sebuah cara/jalur dalam pemilihan strategi
www.juvestore.com merupakan website dengan pemilihan strategy “Clicks”, yaitu semua transaksi dan layanan dengan pelanggan dilakukan dengan online.

2.Tujuan web
Tujuan dari berdirinya www.juvestore.com adalah untuk memenuhi kebutuhan fans yang ingin mendapatkan produk olah raga berlogo Juventus dan memang resmi dari supplier. Perbedaan yang dihadirkan adalah emosi dari pembeli. Target market yang terutaman adalah fans Juventus akan merasakan emosi saat membeli langsung dari web dan diyakininya dibeli langsung dari klub, dimana barang yang dibeli adalah barang yang sama yang digunakan juga oleh pemain Juventus. Tujuan komersial tentunya sebagai pendapatan bagi klub dan juga bagi sponsor.

3.“Right Channeling”
Web ini menggugah konsumen untuk membeli di web. Produk yang ditawarkan ada yang ditawarkan juga di toko Nike, namun dengan memberikan harga yang lebih murah ditambah dengan tingkat emosi yang didapatkan, web ini menjadi pilihan bagi para fans Juventus.

II. Organizational restructuring and capabilities
www.juvestore.com mengunakan metode In-house division, yaitu masih menjadi satu kesatuan dengan web utama www.juventus.com. Hal ini juga memudahkan promosi juvestore.com, karena fans yang terbiasa membuka web juventus.com akan tertarik dan melihat-lihat ke web juvestore.com


III. Business, service and revenue model
Target konsumen www.juventus.com sangat jelas yaitu fans dari klub Juventus. Cara penawaran sangat sederahana. Disediakan aplikasi E-katalog untuk melihat segala jenis produk dan produk terbaru. Disediakan juga kategori per produk seperti, bagian sepatu, bagian baju, bagian pernak pernik, bagian bola, dll. Model pendapatannya adalah pembagian keuntungan dengan pihak sponsor. Sponsor utama dan mayoritas produk yang ditawarkan adalah merk Nike. Modelnya adalah dengan pembagian presentase keuntungan.

IV. Marketplace restructuring

Sell-side : Partner with new online
www.juvestore.com menggunakan cara lain dalam menjual yaitu dengan bekerja sama dengan web fans klub juventus di berbagai Negara; www.juventus-indonesia.com, www.juvemas.com (Malaysia). Didalam situs per Negara disediakan direct link ke juvestore.com.

Buy-side: Disintermediation
www.juvestore.com melakukan penyediaan barang dengan kerjasamanya Nike sebagai sponsor.

V. Market and product development strategy

Market development strategy
Dengan adanya www.juvestore.com, fans juventus yang tersebar hamper diseluruh belahan dunia dapat membeli produk bertanda Juventus. Adakalanya disuatu Negara yang tidak mempunyai toko khusus produk Juventus atau barang tidak asli atau jauh dari tempat tinggal. Diharapkan dengan adanya web, maka dapat memperluas pasar dan melayani seluruh kebutuhan fans

Customer value improvement
Pada awalnya fans hanya membeli ditoko Negara berasal. Dengan adanya web toko resmi, fans dapat mendapatkan pendapatan nilai berharga yang tidak dia dapatkan bila membeli ditoko.


VI. Positioning and differentiation strategies

Product performance excellence
Dipastikan bahwa produk yang dijual adalah asli Nike dan barang adalah produk resmi yang juga digunakan oleh para official dan juga pemain Juventus.

Wednesday, April 8, 2009

Stages in creation a website for small retailer and the issues
There are some necessary stages for a business retailer in creating a website:
1.State the web aims
Every web should have its aim for why the web made. There are several reasons like market development, introducing a company, as a follower to be signed as a modern company, Attract new investor, introducing new products, new way of ordering, and other aims.

2.Choosing your domain
This is the first step and a really important stage. The domain will be the website address for your shop. The name is advised that easy to remember and closely related to the name of the shop or the kind of business.

3.Planning for the web pages and web application
Before making a real website, a retailer should plan or design its web pages. What they are going to offer and what are applications of the web. The retailer may be wants to show up their company background, their goods and services, their current customer, program for the payment and delivery, etc. The easy way to plan the web is match what we are offering and by assuming that you are the visitor. What the visitor will find out and how the web serve the visitor. The anime should suit with the target market of the retailer.

4.Technical & Security
The retailer should choose the program and put the plan on the program. Retailer should re-arrange how the plan made become a real in web design. Retailer must also consider about the speed of the web. Retailer s is closely related with customer satisfaction. Low speed of the web may issue dissatisfaction to the customer s.

Security is very important for web retailer especially when there is a sales activity in the web. A web must be secure from viruses and hacker. Security also includes the legal of the web. A web should be patent and minimize illegal activity done by outside people.

5.Testing and launching the web
After done the plan, it is better to test the web and assure that everything is going well and as planned. Once confirm, the web can be launched. Retailer can do promotion to other media closed to the target market and get visitor come.

6.Maintaining web
The web has launched and need to be maintained. The web should be regularly open and tested. Checked whether each application done properly. Check whether there are some advises, complains, or compliment from visitors. The retailer must react at the earliest and consider for any change if necessary.

Wednesday, April 1, 2009

www.kaskus.com

WWW.KASKUS.COM

www.kaskus.com adalah wbsite yang mempunyai konsep mempertemukan penjual dan pembeli. Selain itu, kaskus juga mempuyai forum untuk para anggotanya berinteraksi dan juga mempunyai aplikasi streaming radio kaskus.
Penjual dan pembeli harus mendaftarkan dirinya (sign in) di kaskus untuk dapat berinteraksi. Penjual dapat sebagai penjual resmi (dealer), pengusaha kecil, ataupun penjual yang ingin menjual barang bekasnya. Demikian, barang yang ditawarkan dapat berupa barang baru ataupun barang bekas. Barang yang dijual tidak hanya 1 jenis (homogeny) tetapi semua orang yang ingin menawarkan produknya dapat megiklankannya di www.kaskus.com. Setiap barang dapat ditawarkan di www.kaskus.com. Setiap pembeli dapat melihat dari menu barang yang mau dicari dicari. Calon pembeli yang tertarik dapat langsung memesan kepada penjual dan pembayaran sesuai dengan kesepakatan diantara mereka.

Marketplace position:
www.kaskus dalam pasar bertindak sebagai perantara dengan memberikan wadah pertemuan.
Dapat dikatakan juga kaskus.com sebagai pihak netral karena tidak memberikan ajakan, penilaian terhadap suatu barang tertentu.

Revenue Model:
Sekarang: Revenue model yang digunakan adalah dengan advertising revenue model. Dengan semakin terkenalnya www.kaskus.com dengan lengkapnya, maka banyak penjual yang menawarkan melalui website ini. Kaskus menetapkan pendapatan dari pemasangan iklan dan bukan komisi dari suatu penjualan.
Rekomendasi: Pada masa dating, kaskus harus dapat menghitung jumlah transaksi antara penjual sehingga revenue model dapat juga dengan tingkat efektifitas iklan dan juga jumlah penjualan.

Type Of business
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, www.kaskus.com berperan sebagai perantara perdagangan. Sedangkan, bila dilihat dari sisi lain (penjual dan pembelinya), kaskus dapat dikatakan B2B, B2C, atau C2C. B2B adalah ketika seorang produsen menjual barangnya yang kemudian diolah kembali untuk baru dijual kepada konsumen akhir. Dikatakan B2C, karena banyak pabrik kecil yang juga menawarkan produknya langsung ke konsumen akhir. Contohnya adalah kaos hasil tekstil Bandung. Dikatakan C2C karena adanya barang bekas yang juga dijual. Konsumen akhir menjual kembali ke konsumen akhir yang lain. Contohnya: Kamera bekas, Sepatu bekas, dll.